PATEMON KULON

GAMBARAN UMUM DESA


   SEJARAH DESA

1.    Legenda Desa
Konon ada seorang wanita bertemu dengan wanita lain di suatu tempat. Ketika mereka sedang berbincang-bincang agak lama timbul perselisihan pendapat sehingga terjadi suatu bentrokan atau salah paham di tempat itu. Kemudian agak lama kemudian datang seorang laki laki – laki yang ternyata adalah seorang wali yang melerai pertengkaran tersebut.  Dan wali tersebut  memberi nama desa Patemon. Karena wanita yang bertengkar tersebut dari arah barat sungai.
Sedangkan yang punya tanah leluhur ini nammya B. Umar ,B. Ilyas , B. Aras.  Kenapa yang satu diberi nama dusun koncer karena ada seorang laki  laki yang berambut Koncer ,yang berasal dari Madura .
2.    Sejarah Pemerintahan Desa
Setiap wilayah yang ada penghuninya pasti mempunyai pimpinan, begitu pula dengan desa Patemon Kulon. Dari era yang dulu sampai sekarang dipimpin oleh seorang Kepala Desa yang berbeda dan punya kebijakan sendiri–sendiri didalam membuat aturan di desa. Didalam melakukan pemerintahan, Kepala Desa dibantu oleh kepala dusun yang membawahi setiap dusun masing-masing, Kepala Dusun (Kasun) sendiri bertanggungjawab langsung kepada Kepala Desa.
Tiap Dusun dipimpin oleh seorang kepala dusun yang membawahi RT/RW Desa Patemon Kulon terdiri dari 2 RW dan terdiri dari 8 RT. Patemon Kulon terdiri dari 4 Dusun yaitu :
1.    Dusun Krajan
2.    Dusun Gayam
3.    Dusun Dermoyo
4.    Dusun Koncer
Kepala desa yang pernah menjabat di Desa Patemon Kulon yaitu:
a.    Kepala Desa Kartoraharjo, sebelum tahun 1980
b.   Kepala Desa Zainal Abidin, tahun 1980 – 2007
c.    Kepala Desa Samsul Bahri, tahun 2008 – 2014
d.   Kepala Desa Muhammad,  Tahun 2015 - Sekarang
3.    Sejarah pembangunan  desa
          Pembangunan di Desa Patemon Kulon dapat dicatat perkembangannya dalam beberapa era kepemimpinan Kepala Desa/ Petinggi yang masing-masing mempunyai hal-hal yang menonjol dari tahun ketahun seiring kepemimpinan mereka masing-masing yaitu :
1.  Kepala Desa Kartoraharjo, sebelum tahun 1980, hasil pembangunannya belum dapat diketahui oleh masyarakat luas
2.   Kepala Desa Zainal Abidin, tahun 1980 – 2007, hasil pembangunannya adalah:
Ø Jalan makadam, di dusun Krajan dan Dermoyo, dana dari propinsi
Ø Jembatan di Dusun Dermoyo, dana dari ADD
Ø Saluran Irigasi di Dusun Dermoyo, dana dari ADD
Ø Rehab rumah RTM di Dusun Dermoyo, dari PPK
3.    Kepala Desa Samsul Bahri, tahun 2008 - 2014, hasil pembangunannya adalah:
Ø Rehab Kantor Desa, dana dari ADD
Ø Pengaspalan jalan di Dusun Krajan dan Dermoyo, dana dari PNPM
Ø TPT di Dusun Krajan dan Dermoyo, dana dari JPES
Ø Telford dan TPT dana dari ADD
Ø Pipanisasi, dari PNPM
Ø Rehab Balai Desa, dana dari ADD
Ø Saluran Irigasi, dari PNPM
4.     Kepala Desa Muhammad, Tahun 2015 , masih tahap pembangunan
4.    Kondisi Desa
a.     Letak Geografis Desa
1.  Letak.
Desa Patemon Kulon terletak disebelah utara ibukota kecamatan Patemon Kulon dengan waktu tempuh dan jarak sebagai berikut :
Kota kecamatan     : 1 Km    waktu tempuh   5 menit
Kabupaten             : 18 Km   waktu tempuh  20 menit
2.   Batas Wilayah
Desa Patemon Kulon memiliki batas-batas sebagai berikut:
Sebelah Utara     : Desa Pakuniran Kecamatan Pakuniran
                     Sebelah Timur      : Desa Kalidandan Kecamatan Patemon Kulon
                     Sebelah Selatan    : Desa Gunggungan Kidul Kecamatan Pakuniran
                     Sebelah Barat       : Desa Gunggungan Lor Kecamatan Pakunira
3.    Luas Wilayah
Kondisi struktur tanah merupakan dataran rendah yang mempunyai kemiringan tanah yang berfariasi dan mempunyai wilayah administrasi 235 Ha.
Wilayah desa Patemon Kulon sebagian besar adalah digunakan lahan pertanian bila musim hujan ditanami padi dan cabe bila musim kemarau ditanami tembakau dan jagung. Luas tanah pertanian desa Patemon Kulon seluas 132,5 Ha. Tanah kering seluas 102,5 Ha dengan rincian 38 Ha untuk bangunan/ pekarangan, 56,50 Ha tanah tegalan, 8 Ha untuk lainnya.
4.  Kependudukan
Penduduk Desa Patemon Kulon berjumlah 1,157 jiwa, 379 KK,Jumlah penduduk menurut jenis kelamin
Ø     Laki-Laki            : 556 Jiwa
Ø     Perempuan        : 601 Jiwa
5.  Tingkat Pendidikan
Kesadaran tentang pentingnya pendidikan terutama pendidikan 9 tahun baru terjadi beberapa tahun ini sehingga jumlah lulusan SD dan SLTP mendominasi peringkat Pertama, sedangkan untuk pendidikan tingkat selanjutnya massih relative rendah.
6.  Mata Pencaharian
Mayoritas mata pencaharian penduduk adalah petani dan buruh tani. hal ini disebabkan karena sudah turun temurun sejak dulu bahwa masyarakat adalah petani dan juga minimnya tingkat pendidikan menyebabkan masyarakat tidak punya keahlian lain dan akhirnya tidak punya pilihan lain selain menjadi buruh tani.
7.  Agama
Masyarakat Desa Patemon Kulon sebagian besar beragama Islam.

5.    PRASARANA DAN SARANA DESA
Fasilitas Pemerintahan  :
1.    Komputer
2.    Meja Kursi
3.    Almari Arsip
4.    Mesin Ketik
Fasilitas Peribadatan :
1.    Masjid                  4   Buah
2.    Musolla                15  Buah
 Fasilitas Kesehatan :
1.    Bidan desa
2.    Posyandu
3.    Polindes
Fasilitas Pendidikan :
1.    PAUD Al-Furqon
2.    TK Al-Furqon
3.    SD Islam Al-Furqon
4.    Madrasah Diniyah Miftahul Munir

            Berdasarkan kondisi tersebut diatas dapat disimpulkan bahwa :
1. Sudah tersedia fasilitas kesehatan seperti Polindes, namun kesadaran hidup sehat dikalangan masyarakat masih rendah,juga dikarenakan belum adanya MCK disetiap dusun.
2.  Masih belum adanya prioritas pentingnya pendidikan 9 tahun sehingga fasilitas pendidikan yang ada hanya sebatas sekolah dasar, sehingga untuk pendidikan tingkat selanjutnya masyarakat memanfaatkan fasilitas di desa lainnya.

6.    PEMERINTAHAN UMUM

Tabel Pemerintahan Umum
No
Uraian
Keberadaan
Keterangan
Ada
Tidak
1
Pelayanan kependudukan
Ada


2
Pemakaman
Ada


3
Perijinan
-
Tidak

4
Pasar tradisional
-
Tidak

5
Ketentraman dan tibum
ada



Dari tabel tersebut diatas dapat disimpulkan bahwa :
1.  Pelayanan kependudukan dilaksanakan setiap hari jam kerja.
2. Ada beberapa lokasi pemakaman di Desa Patemon Kulon, dimana prosesi pemakaman dipimpin oleh ulama setempat dan dilaksanakan secara gotong royong oleh warga.
3. Ijin tinggal diberlakukan kepada warga asing yang bertamu lebih dari 24 jam atau menginap terutama jika bukan keluarga dekat dengan warga setempat.
4. Pasar tradisional tidak ada, warga biasa datang ke pasar tradisional yang ada di Pasar Senin, dan Pasar Batu Bago Kecamatan Besuk








0 komentar:

Posting Komentar

luvne.com ayeey.com cicicookies.com mbepp.com kumpulanrumusnya.comnya.com tipscantiknya.com